Kamis, 09 April 2009

Pendidikan Dasar Wanadri Terbitkan Diktat Komprehensif

BANDUNG – Kelompok pendaki gunung dan petualangan tertua Indonesia, Wanadri kembali membuka pendidikan anggota baru. Sebanyak 61 orang mengikuti kegiatan pendidikan yang sejak Senin (3/1) berlangsung di Situ Lembang, Bandung. Dalam rangka kegiatan tersebut badan pendidikan dan latihan Wanadri yang kegiatannya disebut Pendidikan Dasar Wanadri (PDW) dipimpin H. Hendricus Mutter menerbitkan diktat kegiatan alam terbuka yang komprehensif.
Diktat Pendidikan Dasar Wanadri disusun dalam format buku standar, setengah ukuran kertas A4. Terbagi dalam 12 bab, dengan lampiran tambahan mencakup seluruh kegiatan untuk melakukan perjalanan di alam terbuka. Disunting oleh Arif Djohan Pahlawan dengan dibantu lima penyusun. Selain navigasi dan pengenalan medan, diktat ini dilengkapi dengan pengetahuan dasar mengenai penelusuran sungai yang disebut olahraga arus deras (orad) dan pendakian tebing atau panjat tebing. Juga terdapat bagian mengenai botani dan zoologi serta pengetahuan praktis penyelamatan atau explore search and rescue.
Kelebihan buku ini dibandingkan terbitan lainnya adalah dari ukurannya serta penjilidan yang menggunakan kertas tebal. Buku ini dapat dikemas untuk dibawa oleh para siswa PDW ke lapangan. Ilustrasi yang banyak, walau masih mencomot dari berbagai penerbitan, sangat membantu dalam memahami teknik hidup di alam terbuka.
Berbeda dengan tahun-tahun lewat, buku panduan bagi siswa PDW merupakan buku yang dicap rahasia. Ini mengingat bahwa pengetahuan yang tercantum tanpa dijelaskan instruktur yang handal bisa disalahartikan. Memang berbagai pengetahuan yang tertera dalam diktat merupakan kegiatan yang memiliki risiko. Dan dalam diktat ini pun dicantumkan agar pemanfaatnya dibantu oleh instruktur berpengalaman.

Peserta
Para siswa PDW yang terdiri dari satu perempuan dan sisanya laki-laki berada di Situ Lembang selama 10 hari sampai tanggal 11 Januari. Menurut rencana mereka akan berpindah ke daerah Citarum untuk menekuni orad dan juga panjat tebing di Citatah. ”Rombongan akan dibagi bergantian, dan yang ikut panjat tebing akan diangkut truk ke Citatah,” demikian penjelasan Hendricus Mutter anggota dari angkatan Rawa Laut dengan nomor W 381 RL.
PDW berlangsung di lapangan selama satu bulan. Berawal dari perjalanan mendaki Tangkuban Perahu untuk turun ke Situ Lembang. Di daerah latihan komando ini siswa PDW pun melaksanakan pelatihan dengan tata tertib yang mengikuti kebiasaan di sana. Penggemblengan fisik serta mental ini guna mempersiapkan mereka menghadapi berbagai tantangan yang sudah sejak 40 tahun lalu dihadapi organisasi kegiatan alam terbuka tertua di Indonesia.
Bahkan kini pun terjadi dilema ketika sebagian anggota Wanadri menjadi relawan di Aceh. Sempat dipertanyakan mengapa para instruktur yang merupakan anggota berkualitas dari Wanadri tidak membantu ke Aceh. Ini dijelaskan Hendricus Mutter bahwa pelatihan yang sudah direncanakan setahun lalu ini terpaksa diteruskan mengingat organisasi membutuhkan anggota baru. ”Saya ibaratkan tugas ini seperti membantu melahirkan bayi yang harus terus berlangsung walau dalam keadaan musibah.” (SH/adiseno)

sumber:http://www.sinarharapan.co.id/feature/hobi/2005/0105/hob2.html

Tidak ada komentar:

Posting Komentar