Kamis, 09 April 2009

Korea Mempelopori Penggunaan ICT untuk Pendidikan!

Masyarakat berbasis informasi dan pengetahuan di abad 21 menghendaki adanya perubahan nasional dan paradigma sosial. Suatu bangsa menyadari bahwa mendidik pemuda berbakat akan menghasilkan terjadinya transformasi dan menggunakan sumbernya merupakan tugas inti yang penting. Menyadari kenyataan ini, Pemerintah Korea juga telah mencari bantuan multilateral untuk aktivitas-aktivitas termasuk membantu guru-guru dalam meningkatkan kemampuannya dalam menggunakan teknologi informasi dan komunikasi (Information and Communication Technology/ICT), mengembangkan dan mendistribusikan muatan belajar-mengajar, dan meningkatkan metode belajar-mengajar untuk mendidik pemuda yang berbakat yang secara aktif mampu menghadapi generasi yang akan datang yang berorientasikan pengetahuan dan informasi.

Pertama, sebagai tugas paling utama, Pemerintah Korea telah mengatur pengembangan kemampuan guru-guru dalam menggunakan ICT yang tergantung pada keberhasilan pendidikan informal dan sekarang ini sedang melanjutkan kebijakan-kebijakan sebagai berikut:

1)
memperkuat pelatihan informal untuk guru-guru (sebagai contoh, memberikan pelatihan informal untuk 33% dari semua kelompok guru yang dilakukan setiap tahun mulai dari tahun 2001 sampai 2003, mendidik tenaga profesional untuk tiap-tiap sekolah, dan memberi kesempatan kepala pelatihan informal).
2)
meningkatkan bantuan buku pelajaran untuk kelompok belajar yang menggunakan ICT (sebagai contoh, memilihkan buku pelajaran untuk kelompok belajar, memberi bantuan dana penelitian, memberi dukungan yang lebih dalam pengamanan fasilitas dan ruang kegiatannya, dan membentuk suatu sistem gabungan untuk memanfaatkan hasil-hasil penelitian).
3)
mengaktifkan kompetisi penggunaan ICT (misalnya, menyelenggarakan kontes software dan kontes homepage guru-guru, memberikan penghargaan kepada guru-guru karena kehebatannya, dan memberikan dukungan terhadap pengumuman karya-karya unggul).
4)
memperkenalkan sistem sertifikasi untuk kemampuan informal guru-guru (misalnya, membuat kriteria untuk evaluasi kemampuan guru-guru yang menggunakan ICT, memberikan sertifikat kepada guru-guru yang memanfaatkan informasi untuk pekerjaannya, dan memikirkan sertifikasi hasil-hasil penelitian tentang proses perekrutan dan promosi guru-guru).

Kedua, Pemerintah Korea sedang mendorong kebijakan-kebijakan berikut untuk mengembangkan secara sistematik dan mempromosikan secara efisien terhadap muatan pendidikan multimedia yang diperlukan di dalam melaksanakan aktivitas belajar-mengajar dengan menggunakan ICT:

1)
mengembangan materi pendidikan multimedia (mengembangkan materi multimedia untuk pendidikan melalui buku-buku bacaan dasar yang bersifat umum nasional dalam kurikulum ke-7, oleh Departemen Pendidikan, mengembangkan materi pendidikan multimedia untuk buku-buku ke-1, oleh lembaga pendidikan di tingkat kotamadya dan provinsi, serta mengembangkan materi pendidikan multimedia untuk buku-buku ke-2).
2)
mengembangkan software untuk mengajar dengan menggunakan ICT (Setiap lembaga pendidikan di tingkat kotamadya dan provinsi masing-masing akan memiliki subjek (mata pelajaran) untuk dikembangkan sendiri. Software akan secara sistematik dikembangkan untuk setiap subjek melalui sistem guru peneliti).
3)
membantu dan membelikan software pendidikan yang dikembangkan sendiri (setiap sekolah dibantu hingga 1.000.000 won untuk pembelian software pendidikan dan 1.000.000 won untuk software kantor).
4)
menjalankan model penelitian bagi sekolah yang menggunakan ICT (mengembangkan program-program untuk proses belajar-mengajar yang menggunakan ICT dan mengembangkan model belajar-mengajar yang menggunakan ICT).

Ketiga, Pemerintah Korea sedang merencanakan untuk melaksanakan secara sistematik aktivitas-aktivitas pendukung berikut untuk meningkatkan metode belajar-mengajar dan menambah kualitas pendidikan umum melalui penggunaan ICT di bidang pendidikan:

1)
memberikan bantuan fasilitas yang menggunakan ICT untuk pendidikan (mendukung aktivitas-aktivitas untuk meningkatkan metode belajar-mengajar yang menggunakan ICTaTenaga yang mendukung penggunaan ICT akan berkeliling ke setiap sekolah dan mendukung aktivitas-aktivitas yang berkaitan dengan ICT. Satu kelompok cyber pembantu untuk penggunaan ICT di bidang pendidikan akan dibentuk. Di samping itu, mereka yang berbakat komputer akan dilihat dan dilatih).
2)
memberikan pelatihan informal kepada orang tua (Sehingga orang tua akan memahami sekolah informal ini dan berminat meningkatkan pengetahuan informal mereka).
3)
mempromosikan pendidikan informal (menciptakan multimedia berkenaan dengan video yang dipromosikan untuk penggunaan ICT di bidang pendidikanaVideo yang dipromosikan akan digunakan sebagai materi untuk mendukung penggunaan ICT dan untuk penyiaran berita. Pusat cyber untuk mempromosikan pendidikan informal akan dibangun dan dioperasikan. Kegiatan-kegiatan yang berkaitan dengan pendidikan informal akan diselenggarakan. Contoh-contoh yang berhasil akan dipilih dan dipublikasikan).
4)
4) memberikan pelayan umum tentang penggunaan ICT untuk muatan-muatan pendidikan (Pelayanan yang komprehensif akan dibuat untuk muatan-muatan pendidikan yang dimiliki sekolah-sekolah, lembaga-lembaga pendidikan di tingkat kotamadya dan provinsi, dan organisasi swasta yang menstadarisasikan metadata dan membangun database, membantu sekolah-sekolah untuk membangun dan mengopersikan homepage mereka di mana pelayanan pendidikan maya (cyber) interaktif akan dikirimkan serta informasi yang dihasilkan sekolah akan dibagikan, dan membentuk sistem kerja sama yang bersifat nasional untuk memberikan pelayanan umum tentang materi-materi pendidikan dengan melibatkan partisipasi organisasi pendidikan terkait, museum, galeri, stasiun radio, dan lembaga-lembaga pemerintah bersama-sama dengan pengembang swasta).

sumber:http://www.alcob.com/~acenwebzine/archive_2/indonesia/special_issue1.htm

Tidak ada komentar:

Posting Komentar